Senin, 11 Mei 2020

MAKALAH AMBULASI


BAB 1

A.     PENGERTIAN

            Ambulasi adalah latihan yang paling berat dimana pasien yang dirawat dirumah sakit dapat berpartisipasi kecuali dikontraindikasikan oleh kondisi pasien. Hal ini seharusnya menjadi bagian dalam perencanaan latihan untuk semua pasien. ambulasi mendukung kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Keuntungan dari latihan berangsur-angsur dapat ditingkatkan seiring dengan pengkajian data pasien menunjukan tanda peningkatan toleransi aktivitas (Benger & Williams,1992). Menurut Kozier et al. (1995 dalam Asmadi,2008) Ambulasi adalah aktivitas berjalan. Ambulasi dini merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien paska operasi dimulai dari bangun dan duduk sampai pasien trurun dari tempat tidur dan mulai berjalan dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien (roper,2002).

B.     MANFAAT AMBULASI

Ambulasi dini merupakan komponen penting dalam perawatan paska operasi fraktur karena jika pasien membatasi pergerakannya di tempat tidur dan sama sekali tidak melakukan ambulasi pasien akan semakin sulit untuk mulai berjalan (Kozier,1989). menurut beberapa literatur manfaat ambulasi adalah sebagi berikut:

1.      Menurunkan insiden komplikasi imobilisasi paska operasi meliputi :

a)  Sistem Kardiovaskuler          : Penurunan curah jantung, peningkatan beban kerja jantung, hipotensi ortostastik, thrombopeblitis/deep vein                                                                       trombosis/DTV dan atelektasis.

b)   Sistem respirasi                      : Penurunan kapasitas vital,penurunan ventilasi/perfusi setempat, mekanisme batuk yang menurun,emmbolisme pulmonari.

c)  Sistem perkemihan                 : Infeksi saluran kemih. iritasi kulit dan dan luka yang disebabkan oleh penekanan.

d) Sistem Muskuloskeletal          : atrhopy otot , hilangnya kekuatan otot, kontraktur, hiperkalsemia, hiperkalsiuria dan osteoporosis.

e)  Sistem Gastrointestinal           : Paralitik Ilues, konstipasi, stress ulcer, anoreksia,dan ganguan metabolisme.

2.      Mengurangi komplikasi respirasi dan sirkulasi.

3.      Mempercepat pemulihan peristaltik usus dan kemungkinan distensi abdomen.

4.      Mempercepat pemulihan pasien paska operasi

5.      Mengurangi tekanan pada kulit/dekubitus

6.      Penurunan intensitas nyeri

7.      Frekuensi nadi dan suhu tubuh kembali normal (asmadi,2008, Creven & hirnle,2009; Kamel et al,1990;       Lewis et al,2000; potter & perry,1990; Brunner & suddarth,2002)

MANFAAT AMBULASI :

1.      Mencegah infeksi paru

2.      Mencegah kehilangan mobilitas sendi(kontraktur) dengan kehilangan tonus otot dan tulang

3.      mencegah konstipasi dan dekubitus

4.      membantu mempertahankan kekuatan dan fungsi otot dan sendi

5.      meminimalkan kerusakan kardiovaskuler

6.      mencegah osteoporosis disuse

(brunner&suddart,2002;wahyuningsih,2005)

C.     MACAM MACAM

-

D.    BATAS NORMAL

-

E.     KETIDAKNORMALAN

ketidaknormalan ambulasi disebabkan oleh beberapa hal misalnya karena fraktur dan dislokasi. Fraktur adalah terputusnya tulang dan ditentukan sesuai dengan jenis dan luasnya (Brunner & Suddarth, 2001 dalam Wijaya & Putri, 2013 : 235) Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan
yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, 2000 dalam Jitowiyono& Kristiyanasari, 2012 : 15). Fraktur didefinisikan sebagai suatu kerusakanmorfologi pada kontinuitas tulang atau bagian tulang, seperti lempengepifisisatau kartilago (Chang, 2010 : 371). sedangkan dislokasi adalah keadaan dimana tulang-tulang yang tidak lagi berhubungan secara anatomis atau tulang lepas dari sendi.

F.      INDIKASI TINDAKAN

1.      Duduk diatas tempat tidur

·      jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan

·      tempatkan klien pada posisi terlentang

·      pindahkan semua bantal

·      posisi menghadap kepala tempat tidur

·      regangkan kedua kaki perawat dengan kaki paling dekat ke kepala tempat tidur belakang kaki lain.

·      tempatkan tangan yang lebih jauh dari klien dibawah bahu klien, sokong kepalanya dan vetebra servikal.

·      tempatkan tangan perawat yang lain pada permukaan tempat tidur.

·      angkat klien ke posisi duduk dengan memindahkan berat badan perawat dari depan kaki ke belakang kaki .

·      dorong melawan tempat tidur dengan tangan dipermukaan tempat tidur

2.      turun dan berdiri dari tempat tidur

·      jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan

·      fleksikan lutut dan pinggang anda

·      letakan kedua tangan pasien dibahu perawat dan letakan kedua tangan perawat disampong kanan kiri pinggang pasien.

·      ketika pasien melakukan ke lantai tahan lutut anda pada lutut pasien

·      bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi

·      bantu pasien duduk di kursi dengan posisi nyaman

3.      bantu berjalan

·      jelaskan pada pasien prosedur yang akaan dilakukan

·      letakan tangan pasien di samping badan atau memegang telapak tangan anda

·      berdiri disamping pasien serta pegang telapak tangan pada bahu pasien

·      bantu pasien untuk berjaan perlahan lahan

4.      duduk ditepi tempat tidur

·      jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan

·      tempatkan paien pada posisi miring,menghadap perawat disis tempat tidur tempat dimana ia akan duduk.

·      pasang pagar temppat tidur pada sisi 2 yang berlawanan.

·      tinggikan kepala tempat tidur pada ketinggian yang dapat ditoleransi pasien.

·      balikan secara diagonal sehingga perawat berhadaapan dengan pasien dan menjauh dari sudut tempat tidur.

·      renggangkan kaki perawat dengan kaki paling dekat ke kepala tempat tidur di depan kaki yang lain

·      tempatkan lengan yang lebih dekat ke kepala tempat tidur dibawah bahu pasien, sokomh kepalanya dan lehernya.

·      tempat tangan perawat yang lain diatas paha pasien

·      pindahkan tungkai bawah klien dan kaki klien ke tepi tempat tidur

·      tempatkan poros ke arah belakang kaki, yang memungkinkan tungkai atas pasien memutar ke bawah

·      pada saat bersamaan,pindahkan berat badan perawat ke belakang tungkai dan angkat pasien

·      tetap didepan pasein sampai paasien mencapai keseimbangan

·      tuunkan tinggi tempat tidur sampai kaki menyentuh lantai

5.      memindahkan pasien dari tempat tidur ke brancard

merupakan tindakan keperawatan dengan cara memindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan sendiri dari tempat tidur ke brancard

·      atur posisi branchard dalam posisi terkunci

·      bantu pasien dengan 2-3 perawat

·      berdiri menghadap pasien

·      silangkan tangan kedepan dada

·      tekuk lutut anda, kemudian masukan tangan ke bawah tubuh pasien.

·      tekuk lutut anda, kemudian masukan tangan kebawah tubuh pasien

·      perawat pertama meletakan tangan dibawah leher/bahu dan bawah pinggang,perawat kedua meletakan tangan dibawah pinggang dan pinggul pasien, sedangkan perawat ketiga meletakan tangan dibawah pinggul dan kaki

·      angkat bersama-sama dan pindahkan ke brancard

6.       melatih berjalan dengan menggunakan alat bantu jalan

kruk dan tongkat sering diperlukan untuk mobilitas pasien. melatih berjalan dengang menggunakan alat bantu jalan merupakan kewenangan tem fioterapi, namun perawat tetap bertanggung jawab untuk menindak lanjuti dalam menjamin bahwa perawatan yang tepan dan dokumentasi yang lengkap.

G.     KONTRAINDIKASI TINDAKAN

dalam sistem ambulasi ada pengerahan kontraindikasi dalam pengarahan tenaga seperti kardiovaskuler. saat merawat pasien yang mengalami embolisme paru, perawat harus waspada terhadap terjadinya komplikasi syok kardiogenik dan gagal ventrikel kanan seagai efek emboli paru pada sistem kardiovaskular.

H.    PERALATAN TINDAKAN

a.       kruk adalah alat yang terbuat dari bahan logam atau kayu dan digunakan permanen untuk meningkatkan mobilisasi serta untuk menopang tubuh dalam keseimbangan pasien. misalnya conventional,adjustable dan lofstrand.

b.      canes (tongkat) yaitu alat yang terbuat dari kayu atau logam setinggi pinggang yang digunakan pada pasien dengan lengan yang mampu dan sehat. meliputi tongkat berkaki panjang lurus (single stight-legged) dan bertongkat berkaki segi empat (quad cane)

c.       walkers yaitu alat yang terbuat dari logam mempunyai empat penyangga yang kokoh digunakan pada pasien yang mengalami kelemahan umum,lengan yang kuat dan mampu menopang tubuh.

I.       CARA MELAKUKAN

a.       ketika merencanakan untuk memindahkan pasien,atur unuk mendapa bantuan yang adekuat. gunakan alat alat bantu mekanik jika bantuan tidak mencukupi.

b.      anjurkan pasien untuk bergerak secaara mandiri semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan

c.       jaga punggung, leher, pelvis, dan kaki agar tetap lurus,cegah terpelintir

d.      fleksikan luntur, buka kaki tetap lebar.

e.       dekatkan tubuh penolong pasien (objek yang diangkat)

f.       gunakan lengan atau tungkai (bukan punggung)

g.      tarik pasien kearah penariknya menggunakan sprei

h.      rapatkan otot abdomen dan gluteal untuk persiapan bergerak

i.        seseorang dengan beban dipimpin seseorang dengan menghitung 1 sampai 3