BAB 1
A.
PENGERTIAN
Ambulasi
adalah latihan yang paling berat dimana pasien yang dirawat dirumah sakit dapat
berpartisipasi kecuali dikontraindikasikan oleh kondisi pasien. Hal ini
seharusnya menjadi bagian dalam perencanaan latihan untuk semua pasien.
ambulasi mendukung kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Keuntungan dari
latihan berangsur-angsur dapat ditingkatkan seiring dengan pengkajian data
pasien menunjukan tanda peningkatan toleransi aktivitas (Benger & Williams,1992).
Menurut Kozier et al. (1995 dalam Asmadi,2008) Ambulasi adalah aktivitas
berjalan. Ambulasi dini merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada
pasien paska operasi dimulai dari bangun dan duduk sampai pasien trurun dari
tempat tidur dan mulai berjalan dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi
pasien (roper,2002).
B.
MANFAAT AMBULASI
Ambulasi dini merupakan komponen
penting dalam perawatan paska operasi fraktur karena jika pasien membatasi
pergerakannya di tempat tidur dan sama sekali tidak melakukan ambulasi pasien
akan semakin sulit untuk mulai berjalan (Kozier,1989). menurut beberapa
literatur manfaat ambulasi adalah sebagi berikut:
1. Menurunkan
insiden komplikasi imobilisasi paska operasi meliputi :
a) Sistem Kardiovaskuler : Penurunan curah jantung, peningkatan
beban kerja jantung, hipotensi ortostastik, thrombopeblitis/deep vein trombosis/DTV dan atelektasis.
b) Sistem respirasi : Penurunan
kapasitas vital,penurunan ventilasi/perfusi setempat, mekanisme batuk yang
menurun,emmbolisme pulmonari.
c) Sistem perkemihan : Infeksi saluran kemih. iritasi kulit dan dan luka
yang disebabkan oleh penekanan.
d) Sistem Muskuloskeletal : atrhopy otot , hilangnya kekuatan
otot, kontraktur, hiperkalsemia,
hiperkalsiuria dan osteoporosis.
e) Sistem Gastrointestinal : Paralitik
Ilues, konstipasi, stress ulcer, anoreksia,dan ganguan metabolisme.
2. Mengurangi
komplikasi respirasi dan sirkulasi.
3. Mempercepat
pemulihan peristaltik usus dan kemungkinan distensi abdomen.
4. Mempercepat
pemulihan pasien paska operasi
5. Mengurangi
tekanan pada kulit/dekubitus
6. Penurunan
intensitas nyeri
7.
Frekuensi nadi dan suhu tubuh kembali
normal (asmadi,2008, Creven & hirnle,2009; Kamel et al,1990; Lewis et al,2000; potter & perry,1990;
Brunner & suddarth,2002)
MANFAAT AMBULASI :
1.
Mencegah infeksi paru
2. Mencegah
kehilangan mobilitas sendi(kontraktur) dengan kehilangan tonus otot dan tulang
3. mencegah
konstipasi dan dekubitus
4. membantu
mempertahankan kekuatan dan fungsi otot dan sendi
5. meminimalkan
kerusakan kardiovaskuler
6. mencegah
osteoporosis disuse
(brunner&suddart,2002;wahyuningsih,2005)
C.
MACAM MACAM
-
D.
BATAS NORMAL
-
E.
KETIDAKNORMALAN
ketidaknormalan ambulasi disebabkan oleh beberapa
hal misalnya karena fraktur dan dislokasi. Fraktur
adalah terputusnya tulang dan ditentukan sesuai dengan jenis dan luasnya
(Brunner & Suddarth, 2001 dalam Wijaya & Putri, 2013 : 235) Fraktur
adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan
yang
umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, 2000 dalam Jitowiyono&
Kristiyanasari, 2012 : 15). Fraktur didefinisikan sebagai suatu kerusakanmorfologi pada kontinuitas tulang atau bagian tulang, seperti lempengepifisisatau
kartilago (Chang, 2010 : 371). sedangkan dislokasi adalah keadaan dimana
tulang-tulang yang tidak lagi berhubungan secara anatomis atau tulang lepas
dari sendi.
F.
INDIKASI TINDAKAN
1.
Duduk diatas tempat tidur
· jelaskan
pada pasien prosedur yang akan dilakukan
· tempatkan
klien pada posisi terlentang
· pindahkan
semua bantal
· posisi
menghadap kepala tempat tidur
· regangkan
kedua kaki perawat dengan kaki paling dekat ke kepala tempat tidur belakang
kaki lain.
· tempatkan
tangan yang lebih jauh dari klien dibawah bahu klien, sokong kepalanya dan
vetebra servikal.
· tempatkan
tangan perawat yang lain pada permukaan tempat tidur.
· angkat
klien ke posisi duduk dengan memindahkan berat badan perawat dari depan kaki ke
belakang kaki .
· dorong
melawan tempat tidur dengan tangan dipermukaan tempat tidur
2. turun
dan berdiri dari tempat tidur
· jelaskan
pada pasien prosedur yang akan dilakukan
· fleksikan
lutut dan pinggang anda
· letakan
kedua tangan pasien dibahu perawat dan letakan kedua tangan perawat disampong
kanan kiri pinggang pasien.
· ketika
pasien melakukan ke lantai tahan lutut anda pada lutut pasien
· bantu
berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi
· bantu
pasien duduk di kursi dengan posisi nyaman
3. bantu
berjalan
· jelaskan
pada pasien prosedur yang akaan dilakukan
· letakan
tangan pasien di samping badan atau memegang telapak tangan anda
· berdiri
disamping pasien serta pegang telapak tangan pada bahu pasien
· bantu
pasien untuk berjaan perlahan lahan
4. duduk
ditepi tempat tidur
· jelaskan
pada pasien prosedur yang akan dilakukan
· tempatkan
paien pada posisi miring,menghadap perawat disis tempat tidur tempat dimana ia
akan duduk.
· pasang
pagar temppat tidur pada sisi 2 yang berlawanan.
· tinggikan
kepala tempat tidur pada ketinggian yang dapat ditoleransi pasien.
· balikan
secara diagonal sehingga perawat berhadaapan dengan pasien dan menjauh dari
sudut tempat tidur.
· renggangkan
kaki perawat dengan kaki paling dekat ke kepala tempat tidur di depan kaki yang
lain
· tempatkan
lengan yang lebih dekat ke kepala tempat tidur dibawah bahu pasien, sokomh
kepalanya dan lehernya.
· tempat
tangan perawat yang lain diatas paha pasien
· pindahkan
tungkai bawah klien dan kaki klien ke tepi tempat tidur
· tempatkan
poros ke arah belakang kaki, yang memungkinkan tungkai atas pasien memutar ke
bawah
· pada
saat bersamaan,pindahkan berat badan perawat ke belakang tungkai dan angkat pasien
· tetap
didepan pasein sampai paasien mencapai keseimbangan
· tuunkan
tinggi tempat tidur sampai kaki menyentuh lantai
5. memindahkan
pasien dari tempat tidur ke brancard
merupakan
tindakan keperawatan dengan cara memindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak
boleh berjalan sendiri dari tempat tidur ke brancard
· atur
posisi branchard dalam posisi terkunci
· bantu
pasien dengan 2-3 perawat
· berdiri
menghadap pasien
· silangkan
tangan kedepan dada
· tekuk
lutut anda, kemudian masukan tangan ke bawah tubuh pasien.
· tekuk
lutut anda, kemudian masukan tangan kebawah tubuh pasien
· perawat
pertama meletakan tangan dibawah leher/bahu dan bawah pinggang,perawat kedua
meletakan tangan dibawah pinggang dan pinggul pasien, sedangkan perawat ketiga
meletakan tangan dibawah pinggul dan kaki
· angkat
bersama-sama dan pindahkan ke brancard
6. melatih berjalan dengan menggunakan alat bantu
jalan
kruk
dan tongkat sering diperlukan untuk mobilitas pasien. melatih berjalan dengang
menggunakan alat bantu jalan merupakan kewenangan tem fioterapi, namun perawat
tetap bertanggung jawab untuk menindak lanjuti dalam menjamin bahwa perawatan
yang tepan dan dokumentasi yang lengkap.
G.
KONTRAINDIKASI TINDAKAN
dalam sistem ambulasi
ada pengerahan kontraindikasi dalam pengarahan tenaga seperti kardiovaskuler. saat
merawat pasien yang mengalami embolisme paru, perawat harus waspada terhadap
terjadinya komplikasi syok kardiogenik dan gagal ventrikel kanan seagai efek
emboli paru pada sistem kardiovaskular.
H.
PERALATAN TINDAKAN
a. kruk
adalah alat yang terbuat dari bahan logam atau kayu dan digunakan permanen
untuk meningkatkan mobilisasi serta untuk menopang tubuh dalam keseimbangan
pasien. misalnya conventional,adjustable dan lofstrand.
b.
canes
(tongkat) yaitu alat yang terbuat dari kayu atau logam setinggi pinggang yang
digunakan pada pasien dengan lengan yang mampu dan sehat. meliputi tongkat
berkaki panjang lurus (single
stight-legged) dan bertongkat berkaki segi empat (quad cane)
c.
walkers yaitu alat yang terbuat
dari logam mempunyai empat penyangga yang kokoh digunakan pada pasien yang
mengalami kelemahan umum,lengan yang kuat dan mampu menopang tubuh.
I.
CARA MELAKUKAN
a. ketika
merencanakan untuk memindahkan pasien,atur unuk mendapa bantuan yang adekuat.
gunakan alat alat bantu mekanik jika bantuan tidak mencukupi.
b. anjurkan
pasien untuk bergerak secaara mandiri semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan
c. jaga
punggung, leher, pelvis, dan kaki agar tetap lurus,cegah terpelintir
d. fleksikan
luntur, buka kaki tetap lebar.
e. dekatkan
tubuh penolong pasien (objek yang diangkat)
f. gunakan
lengan atau tungkai (bukan punggung)
g. tarik
pasien kearah penariknya menggunakan sprei
h. rapatkan
otot abdomen dan gluteal untuk persiapan bergerak
i.
seseorang dengan beban dipimpin
seseorang dengan menghitung 1 sampai 3